Lurus panjang terus membelah langsung tajam ke Jantung Utamanya,...
Siapa sangka, sudah melangkah pun tergoda hingga ternoda
pemandangan yang indah lagi banyak pemberhentian
Sedikit kenikmatan terbentang, pun jajanan yang menantang
Hati sangatlah lemah, jatuh terjerembab kedalam genangan Misteri
Tak berguna waktu yang lalu,... maka sudah lalailah
Mentari dan Rembulan, terus berjalan mengikuti edarannya
Manzillah pun berlalu
Peluh mata membanjiri
Sesal sangka di dalam ini
Gerbang itu tetap kan menanti
Sebuah akhir dari Hikayat ini
Kanan ataukah Kiri...?
Sungguh pasrah diri ini
Akan ketetapan-Mu duhaii Illahi Robbi...
Ampunan-Mu yang kuharapkan
Kesempatan itu yang kunantikan
Irhamna yaa arhamarrohiminna....
Terlintas dalam fikiran
Akan sebuah pengharapan

Innaka....
Al Mausis bin Fulan qola...
Robbana dzalamna an'fusana wa'ilam taghfir lanaa watarhamna lanna kunanna minal khosirinna..
igfirlana yaa Irhamnaa
Allahuma anta robbi, laa illaha illa anta, kholaqtani, wa'anna abduka, wa'anna ala ahdika, wa'watika masthatothu, a'udzubika min syarimma so'natu, abu'u laka binimatika alayya, wa'abuu bizambhi, fagfirlii... Fa innahu layagfirudzunuba illa Anta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar